Tokoh dan Pencetus Teori Sosiologi

Sabtu, 25 Oktober 2014

3. Herbert Spancer

3.1 Biografi
Spencer adalah seorang yang berkebangsaan Inggris yang lahir di Derby, pada tanggal 27 April tahun 1820. Sejak awal ia menerima pendidikan klasik dalam lingkungan keluarga yang dikenal sebagai keluarga pembangkang. Latar belakang keilmuan Spencer sebenarnya bukan dari seni humaniora, tetapi di bidang teknik dan bidang utilitarian. Tahun 1837 ia mulai bekerja sebagai seorang insinyur sipil jalan kereta api, jabatan yang di pegangnya hingga tahun 1846. Kemudian pada tahun 1848 Spencer di tunjuk sebagai redaktur majalah The Economist pada kesempatan ini ide-ide briliannya mulai mantap.


selama Spencer mulai menulis ia mengalami insomnia. Kondisi kejiwaan inilah yang membuat dirinya tidak bisa tidur dan selang beberapa tahun berikutnya masalah mental dan fisiknya semakin bertambah parah. Spencer kemudian mengalami gangguan syaraf sepanjang sisa hidupnya. Iapun memilih berhenti bekerja dan memilih menjalani hidupnya sebagai seorang sarjana. Kerena itu ia tidak pernah meraih gelar kesarjanaan universitas terlebih lagi mendapatkan posisi akademis. Oleh karena sifatnya yang semakin tertutup. Ditambah lagi penyakit fisik dan mental yang menggerogotinya menyebabkan produktivitasnya semakin menurun. Kendati demikian, kemasyuran Spencer, bukian hanya di Inggris tetapi juga mencapai dunia internasional halitu terbukti pada beberapa keryanya yang diantaranya, Social Statics,First Principle, Study of Sociology, dan Descriptive Sociology.
Namun, nasib mujur tidak selamanya berpihak pada Spencer. Sifatnyayang keras dan nggan membaca karya orang lain menyebabkan kerusakan intelektualnya. Karakter tokoh yang satu ini tampaknya memimiliki kesamaan dengan tokoh sosiologi Auguste Comte yang juga mengalami gangguan otak. Prinsi yang melatarbelakangi kengganan membaca karya orang lain, karena Spencer telah merasa menjadi seorang pemikir sepanjang masa. Menurutnya, dengan membaca sebanyak apa yang telah di baca orang lain maka menyebabkan dirinya hanya mengetahui sedikit dari apa yang diketahui oleh kebanyakan orang.
Hal ini sangat menarik untuk dipertanyakan kepada sosok penulis yang tidak pernah membaca karya sarjana lain. Darimana asal gagasan dan pemahamannya? Bukankah mengutip karya sebelumnya juga merupakan ciri dari ilmu pengetahuan? Soal ini Spencer memiliki jurus pamungkas tersendiri. Pasalnya ide-idenya muncul tanpa disengaja dan melalui proses intuitif. Menurut Spencer gagasan muncul secara bertahap, sedikit demi sedikit secara rendahati tanpa disengaja atau pun upaya keras. Intuisi dianggapnya justru lebih efektif, jika dibandingkan dengan upaya lainnya seperti berpikir dan belajar tekun.
Lagi-lagi Spencer menderita, ia tetap saja alergi membaca dengan serius karya orang lain. Kalaupun ia membaca karya orang lain, hanya semata-mata untuk menemukan pembenaran untuk pendapatnya saja. Lebih dari itu iapun mengabaikan gagasan orang lain yang tidak mengakui gagasannya. Egoisme Spencer atas aturan main ilmu pengetahuan memnyebabkan dirinya menghasilkan sejumlah gagasan kasar. Sampai akhir hidupnya pun (8 Desember 1903) ia masih meninggalkan pernyataan yang belum di buktikan kjebenarannya, sebut saja misalnya idenya tentang evolusi kehidupan manusia. Arogansi intelektual itu menggirng sosiolog da abad ke-20 menolak gagasannya,lalu menggantinya dengan riset ilmiah
3.2 Asumsi Herbert spancer

Masyarakat sebagai Organisme Sosial
Teori Spencer sangat banyak berhubungan dengan tipe evolusi organik, sebagaimana halnya teori Comte tentang pembagian masyarakat manjadi masyarakat statis dan masyarakat dinamis. Sebagai seorang yang individualis pandangan Spencer terhadap masyarakat tampaknya dipengaruhi oleh revolusi industri dan ekspansi ekonomi, dari perspektif teori evolusi Darwin. Seperti halnya Comte, Herbert Spencer juga mengkaji masyarakat dengan menggunakan perspektif organik. Mereka adalah tokoh evolusionis yang menekankan gamabaran tentang masyarakat sebagai suatu organisme keseluruhan lebih dari hanya sekedar jumlah bagian-bagiannya.  Dan hanya dapat di mengerti sebagai suatu totalitas, dengan kata lain organ-organ dalam organisme sosial yang meliputi individu-individu kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga ikut memberi sumbangan bagi terpeliharanya konsensus sosial atau keteraturan sosial.
Spencer dengan analogi organiknya menyebut masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang mempunyai individualitasnya sendiri karena ada hubungan permanen antara komponen-komponen tersendiri. Sebagaimana organisme biologis yang mempunyai struktur, masyarakat juga seperti demikian, dan sebagaimana halnyadengan organisme biologi menjadi bertambah besar dan kompleks,maka begitu pula dengan keadaan masyarakat. Anologi ini diformulasi sedemikian rupa dengan melihat masyarakat primitif sebagai organisme yang bersahaja dan masyarakat kompleks memiliki bagian-bagian yang sama dengan suatu organisme yang kompleks. Keduanya memiliki kebutuhan dan cara dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Dalam analogi organik itu, Spencer begitu yakin terhadap masyarakat sebagai organisme dengan menggunakan dasar pemikiran dari ilmu organisme hidup (biologi).dalam menguraikan organisme masyarakat.dengan menjamin analogi biologi, Spencer memandang bahwa setiap masyarakat memiliki sistem peraturan yang berupa pemerintah dan militer, sistem distribusi yang meliputi perniagaan dan komunikasi dan sistem penopang sebagaimana fungsi ekonomi. Sirkulasi sistem ini pada dasrnya terdapat dalam suatu organisme biologis. Inilah dasar pemikiran aliran organisme sosial bagi tokoh sosiologi yang melihat konsepsi mayarakat layaknya seperti organisme hidup. Dengan kata lain terdapat persamaan antara organisme biologis dan masyarakat sebagai organisme sosial.
Kendati antara organisme biologis dengan organisme sosial memiliki kesamaan, tetapi menurut Spencer masyarakat bukanlah organisme biologis yang utuh. Keseluruhan sosial bukanlah keseluruhan yang utuh seperti organisme individual, karena dalam keseluruhan sosial, setiap komponen terpencar. Suatu hal yang paling mendasar adalah dalam organisme biologis kesadaran dipusatkan pada otak, sedangkan dalam masyarakat kesadaran itu terpencar pada individu secara terpisah. Olehkarena itu dalam analisinya mengenai masyarakat sebagai suatuorganisme hidup. Antara masyarakat dan organisme hidupmemiliki ciri-ciri yang relati sama yakni memiliki 5 aspek.
Lima aspek itu diantaranya:
1.      Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.
2.      Karena adanya pertumbuhan maka struktur tubuh sosial maupun tubuh organisme mengalami pertumbuhan pula.
3.      Tubuh organisme biologis dan organisme sosial memiliki fungsi dan tujuan tertentu.
4.      Baik organisme biologis maupun organisme sosial apabila mengalami perubahan pada suatu bagian, maka akan menyebabkan perubahan pada bagian yang lainnya.
5.      Masing-masing bagian salaing berkaitan yang merupakan suatu struktur mikro yang dapat dipelajari secara terpisah.


a.    Evolusi Sosial
Salah satu perhatian Spencer adalah berusaha menemukan proses evolusi sosial melalui masyarakat secara historis dan sosiologis. Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa pemikiran Spencer banyak di pengaruhi oleh Darwin, dengan demikian prinsip-prinsip kajiannya tentang evolusi masyarakat ia menggunakan pendekatan evolusi biologis atau disebut pula pendekatan organik. Pada dasarnya karya Spencer tidak memiliki perbedaan secaraekstrem dengan karya tokoh lainnya, khusunya Comte. Tetapi ia mengembangkanya dengan menyatakan bahwa masyarakat dapat diatur dalam suatu susunan mengikuti beberapa ukuran sederhana.
Analisa kejian Spencer tentang masyarakat di dasarkan pada suatu hukum evolusinyang berlaku di seluruh dunia. Menurut Spencer proses evolusi tidaklah harus selalu mengikuti garis lurus. Proses tersebut menimbulkan perubahan, baik kemunduran ( regres) maupun kemajuan (progres), tergantung dari kondisi-kondisi yang memungkinkannya.evolusi tidak mengandung implikasi suatu kecenderungan laten untuk maju dimanapun hukum ini beroprasi. Tidak ada gerak naik yang seragam dari rendah ke tinggi, tetapi hanya ada penciptaan suatu bentuk sewaktu-waktu yang disebabkan oleh kecocokan dengan kondisi-kondisi yang lebih kompleks, maupun untuk bertahan lebih lama dalam kehidupan yang beraneka ragam. Dengan demikian, maka ditinggalkanlah bentuk-bentuk lain yang kurang berkembang karena kurang sesuai, dan bentuk-bentuk itu tetap berada dalam keterasingan atau semakin mundur.
Hal ini menunjukan bahwa semua kenyataan dalam masyarakat mengalami peralihan dari homogenitas yang tidak terpadu dan tidak pasti ke heterogenitas yang terpadu dan pasti. Realitas yang penting dan sederhana untuk di pahami sebagai contoh dalam proses evolusi sosial adalah peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan ini tergantung pada ketersediaan makanan dan kesemptan yang tersedia dalam lingkungan. Pertumbuhan bukan hanya saja merupakan akibat dari kelebihan kelahiran, melainkan pula dapat timbul dari penggabungan satuan-satuan sosial yang disertai dengan diferensiasi Struktural.
Perhatiannya tentang evolusi sosial mendorong Spencer (Siahaa, 1986) mengajukan empat pokok penting dalam sistem evolusi umum, yaitu diantaranya:
1.      Ketidak stabilan yang homogen. Setiap homogenitas akan semakin berubah dan membesar dan akan kehilangan homogenitasnya karena setiap kejadian tidaksama besar.
2.      Berkembangnya faktor yang berbeda-beda. Perkembengan bentuk-bentuk tersebut sebenarnya hanya merupakan batas dari suatu keseimbangan. Yaitu suatu keadaan yang seimbang yang berhadapan dengan kekuatan-kekuatan yang lain.
3.      Kecenderungan terhadap adanya bagian-bagianyang berbeda-beda dan terpilah-pilah. Melalui bentuk-bentuk pengelompokan atau segregasi.
4.      Adanya batas final dari semua proses evolusi di dalam suatu keseimbangan akhir.
Dengan demikian evolusi sosial dapat ditandai dengan melalui terbentuknya begian-bagian yang dapat dibedakan, dan demikian dapat dikenaldengan jelas karakteristiknya.secara keseluruhan masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda. Jadi, peningkatan struktur berlangsung secara simultan dengan spesialisasi sesuai dengan fungsi pada masing-masing bagian. Oleh karena masing-masing bagain saling berfungsi satu sama lain, maka bagian-bagian tersebut saling bergantung pula. Tumbuhnya hubungan yang saling ketrgantungan menyebabkan terciptanya integrasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses evolusi terhadap tiga aspek yang terjadi, yaitu diferensiasi struktural, spesialisasi fungsional dan integrasi yang meningkat. Struktur bagian-bagian atau sistem-sistem bagian yang timbul dalam proses evolusi sosial terdiri atas tiga sistem yaitu:
1.      Sistem penopang
Sistem penopang berfungsiuntuk mencukupi keperluan-keperluan demi terciptanya ketahanan hidup, dengan kata lain sistem penopang memperoduksi keperluan hidup secara besar-besaran sehingga, masyarakat dapat terus melanjutkan proses kehidupannya. Dalam sistem penopang, produksi makanan dibedakan misalnya kerajinan. Sistem ini mengembangkan diridalam hubungan timabal balik dengan lingkungan an organis.
2.      Sistem pengaturan
Sistem pengaturan berfungsi dalam memelihara hubungan dengan masyarakat lainnya dan mengatur hubungan intern. Sistem pengaturan terdiri atas para pemimpin yang secara rinci tersebar dalam sistem-sistem pengatur politik, militer dan sistem pengatur keagamaan.
3.      Sistem pembagi
Sistem ini berfungsi untuk mengangkuyt barang-barang dari suatu sitem ke sistem lain.
Singkatnya, proses evolusi sosial dapat dilihat dengan jelas pada tngkat aspek perubahan, yaitu adanya peralihan dari homogenitas ke heterogenitas yang tampak dari diferensiasi struktural dan spesialisasi fungsional. Atau peralihan dari tidak adanya perpaduan ke terjadinya perpaduan yang merupakan proses interdependensi dan integrasi yang semakin meningkat. Kemudian, dari yang tidak tentu ke yang tentu dapat dikenali dari kenyataan dimana semakin banyak ketentuanyang lebih cermat dalam bentuk hukum-hukum dan peraturan-peraturan.


b.      Tipe Masyarakat
Sejalan dengan pembahasan tentang evolusi sosial, maka dalam proses evolusi, perlu diketahui mengenai tipe-tipe masyarakat yang bersangkutan karena menurt Spencer evolusi terjadi sesuai dengan tipe- tipe mayarakat. Tipologi masyarakat yang dikembangkan oleh Spencer meliputi masyarakat yang di dasarkan pada bentuk ukuran, yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat majemuk.  Berdasar perkembangan masyarakat ia membagi masyarakat ke dalam masyarakat primitif, masyarakat militer dan masyarakat industri. 

Masyarakat sederhanayang dimaksud oleh Spencer adalah masyarakat yang terdiri atas satu kesatuan kerja yang tunggal dan tidak tunduk pada pihak lain, bagian-bagiannya saling bekerjasama tanpa adanya pusat yang mengatur. Masyarakat sederhana tidak memiliki pimpinan secara tetap. Hidup bersifat nomaden, separuh menetap atau menetap pada suatu tempat tertentu. Sedangkan masyarakat majemuk adalah masyarakat dimana setiap satu kelompok sosial memiliki seorang ketua tertinggi. Pada masyarakat majemuk kehidupannya lebih bersifat menetapdan memiliki berbagai corakpemerintahan yang tunduk pada pemerintah yang lebih tinggi. Dalam masyarakat primitif dapat dikatakan belum terjadi diferensiasi dan spesialisasi fungsional. Dengan demikian, belum terdapat pembagian kerja secar kompleks berdasarkan spesifikasi keahlian yang dimiliki, tetapi masih bersifat homogen. Pekerjaan dilakukan secara bersama-sama dan spontan atas dasar hubungan kekeluargaan . begitu pula dengan hubungan-hubungan kekuasaan yang belum jelas. Amsyarakat pada tipe ini masih tergantung pada lingkungan karena belum memiliki teknologi untukmengubah alam.
Dalam pandangan ini evolusi mengakibatkan individualisasi yang dapat dirasakan dengan kurangnya campur tangan pemerintah. Kebebbasan dan nilai toleransi menjadi salah satu hal yang sangat pokok dan menjadi nilai sentraldalam masyarakat ini. Dengan demikian terjadilah konsensus tentang nilai-nilai sentral dan nilai-nilai utama yang didasarkan pada penerimaan aturan main secara ilmiah dengan prinsip kehidupan pribadi yang tidak dapat di intervensi secara berlebihan oleh siapapun. Oleh karena masyarakat semakin memegang teguh prinsip individualisme, maka hubungansaling ketergantungan menjadi semakin meningkatkarena hubungan kerja dilakukan atas dasar keahlian yang dimiliki.



0 komentar:

Posting Komentar